Kamis, 12 Januari 2012

Aksi Massa Sekretariat Bersama di Gedung DPR

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang melanda wilayah depan Gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2012), membuat ratusan pengunjuk rasa dari Sekretariat Bersama terbelah. Sebagian ada yang berhamburan mencari tempat berteduh, sedangkan sebagian lainnya bertahan dengan berada di dekat mobil komando.

"Wah, hujan lagi," ujar Mia (60), salah seorang pengunjuk rasa asal Pangandaran, sambil memegangi topi anyamannya. Salah seorang koordinator lapangan yang tengah melakukan orasinya meminta massa yang berteduh untuk keluar dan melanjutkan aksinya. "Yang neduh berarti intel, entah intel Polres atau enggak intel Polda," ujarnya sambil tertawa.

Pernyataan tersebut pun disambut keriuhan dari massa aksi yang bergeming dari tempat berteduhnya. Beberapa saat kemudian dari arah Kuningan muncul massa tambahan sambil membawa bendera berwarna kuning bertuliskan "Persatuan Mahasiswa Islam Tasikmalaya."

Derasnya hujan tak membuat mereka gentar sedikit pun. Massa yang seluruhnya pemuda tersebut malah semakin semangat menyanyikan lagu sambil mendekati pusat aksi.

Target dukungan anggota Dewan terpenuhi sementara
Di tengah hujan, Agustiana, koordinator aksi, mengatakan, situasi terakhir pertemuan antara perwakilan massa aksi dan anggota Dewan di dalam gedung telah mengumpulkan 36 dukungan pembentukan pansus dari berbagai fraksi, kecuali Demokrat. "Target 20 sudah terpenuhi. Sekarang sudah 36 dukungan dari anggota Dewan, keberhasilan ini jadi harapan. Oleh karena itu, pulang dari sini sudah tanggung kita untuk berjuang," tegasnya.

Pantauan Kompas.com, massa membubarkan diri sekitar pukul 18.15 WIB dengan tetap menyanyikan lagu-lagu perjuangan. "Hidup tani Indonesia," tutupnya.

Aksi tersebut menuntut kebijakan pemerintah kepada rakyatnya terkait konflik agraria yang dalam beberapa kasus berujung konflik, seperti di Mesuji dan Pulau Padang. Oleh sebab itu, massa mendesak anggota DPR/MPR untuk membentuk pansus bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan peraturan agraria yang selama ini dilaksanakan. Aksi tersebut merupakan rangkaian aksi dari pagi hari yang mengunjungi Istana dan direncanakan berakhir di gedung DPR/MPR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar