Jumat, 09 Maret 2012

Walhi: Indonesia tidak Butuh Nuklir

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan dengan memanfaatkan energi alternatif yang sudah ada, Indonesia tidak  perlu lagi membangun pembangkit nuklir.

"Indonesia tidak perlu PLTN untuk membuktikan eksistensi diri dari negara lainnya. Hingga saat ini, tidak ada teknologi yang mampu meredam dampak nuklir. Areal yang kena nuklir makanya disebut sebagai 'death zone'," kata Deputi Direktur Walhi Nasional Ali Akbar di Jakarta, Kamis (8/3).

"Sumber daya yang kita punya, nikel, batu bara, biji besi, itu sama sekali bukan kedaulatan kita karena sudah dimiliki asing. Itu bukan punya kita. Kedaulatan yang kita punya, yaitu geothermal malah tidak kita kembangkan."

Ia mengatakan Indonesia dikerangkeng oleh politik minyak dunia di mana negara akhirnya memberikan subsidi kepada PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) ketimbang PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).

"Yang disubsidi adalah PLTD yang boros, mesinnya lama, dan kotor ketimbang PLTA yang akhirnya mati sendiri," jelasnya menambahkan 80% hasil sumber daya alam untuk kebutuhan luar negeri.

Ia menambahkan Indonesia cenderung tidak mau belajar dan lebih banyak menelan habis informasi-informasi yang diterima.

"Geothermal menghasilkan asam sulfida yang masih dikontrol ketimbang  nuklir yang mengeluarkan plutonium," jelasnya menambahkan potensi  geothermal Indonesia adalah 22 ribu MegaWatt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar